Cristiano Ronaldo: Kisah Sengsara Berbuah Dua Nikmat Manis

Cristiano Ronaldo: Kisah Sengsara Berbuah Dua Nikmat Manis
Sumber: Bola.com

Drama menegangkan terjadi di final UEFA Nations League 2025 antara Portugal dan Spanyol. Cristiano Ronaldo, legenda hidup sepak bola dunia, terpaksa meninggalkan lapangan karena cedera hamstring di menit ke-88. Momen ini membuat penonton di Allianz Arena, dan jutaan penonton di seluruh dunia, menahan napas.

Meskipun cedera, Portugal tetap berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Spanyol melalui adu penalti dengan skor 5-3. Kemenangan ini mengukuhkan Portugal sebagai tim pertama yang dua kali menjuarai UEFA Nations League.

Cedera Ronaldo, Sengsara Membawa Nikmat

Ronaldo terlihat kelelahan setelah bermain selama 88 menit. Ia terduduk di lapangan dengan kedua tangan menyangga tubuhnya.

Wasit pun menghampiri dan memastikan bahwa pemain Al Nassr tersebut mengalami cedera. Posisinya kemudian digantikan oleh Goncalo Ramos, bomber yang baru saja menjuarai Liga Champions.

Ini bukan kali pertama Ronaldo mengalami cedera di final turnamen besar bersama timnas Portugal.

Dua Kali Cedera, Dua Kali Juara

Pada final Euro 2016 melawan Prancis, Ronaldo juga mengalami cedera di menit ke-25 dan harus digantikan.

Meskipun demikian, Portugal tetap berhasil menjadi juara setelah menang 1-0 melalui babak perpanjangan waktu berkat gol tunggal Eder.

Sejarah kembali terulang di final UEFA Nations League 2025. Ronaldo mencetak gol di menit ke-61, namun cedera memaksanya keluar lapangan.

Portugal tetap teguh dan akhirnya meraih kemenangan melalui adu penalti. Sebuah kisah unik “sengsara membawa nikmat” bagi Ronaldo dan timnas Portugal.

Satu-satunya gelar internasional Ronaldo bersama Portugal yang diraih tanpa cedera adalah UEFA Nations League 2018/2019. Kompetisi saat itu menggunakan sistem grup, tanpa laga final.

Lebih dari Sekadar Pemain

Meskipun cedera, kontribusi Ronaldo tetap signifikan.

Kepemimpinannya dan semangat juangnya di ruang ganti sangat memengaruhi performa tim.

Ronaldo terlihat sangat emosional setelah ditarik keluar. Ia hampir menangis, tetapi tetap merayakan kemenangan bersama timnya.

“Saya sangat bahagia. Menang bersama Portugal sangat spesial,” ujar Ronaldo, mengungkapkan perasaannya.

Kisah ini menunjukkan bahwa kontribusi seorang pemain tidak hanya diukur dari penampilan di lapangan, tetapi juga dari kepemimpinan dan dukungan di luar lapangan.

Selain kisah cedera di final, Ronaldo juga memiliki banyak kisah unik lainnya. Salah satunya adalah julukan “Si Cengeng” di masa mudanya karena sering marah saat tak diberi umpan.

Ia juga pernah bermimpi sederhana, yaitu mendapatkan makanan gratis di restoran cepat saji. Kisah-kisah ini menunjukkan sisi lain dari megabintang penuh ambisi dan kerja keras.

Emosi telah menjadi pendorong kesuksesan Ronaldo. Dari air mata kesedihan hingga air mata bahagia, perjalanan kariernya penuh dengan drama dan kemenangan.

Sumber: Metro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *