Anjing Mencret? 9 Penyebab & Solusi Ampuh Segera

Anjing Mencret? 9 Penyebab & Solusi Ampuh Segera
Sumber: Hellosehat.com

Pernahkah anjing kesayangan Anda mengalami diare mendadak tanpa sebab yang jelas? Melihat anjing kesayangan kita tiba-tiba mencret, lesu, dan kehilangan nafsu makan tentu membuat khawatir. Diare pada anjing bisa menjadi masalah sepele, namun juga bisa mengindikasikan penyakit serius. Mari kita bahas penyebab dan cara mengatasinya.

Penyebab Anjing Mencret

Diare pada anjing, atau yang sering disebut mencret, merupakan masalah umum yang dihadapi pemilik anjing. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkannya, mulai dari hal yang relatif ringan hingga kondisi medis serius.

Makanan yang tidak biasa atau berbahaya dapat menjadi penyebab utama diare pada anjing. Anjing cenderung memakan apa saja yang mereka temukan, termasuk sampah atau sisa makanan manusia yang berpotensi berbahaya.

Makan Sembarangan

Kebiasaan anjing yang gemar mengendus dan memakan apapun, termasuk sampah atau makanan sisa, seringkali memicu diare. Makanan tersebut mungkin mengandung bakteri, bahan kimia, atau zat-zat yang tidak cocok untuk pencernaannya.

Usus anjing akan bekerja lebih cepat untuk membuang makanan yang tidak cocok, sehingga nutrisi tidak terserap dengan baik dan menyebabkan diare.

Keracunan

Zat-zat tertentu sangat beracun bagi anjing, seperti cokelat, alkohol, dan beberapa jenis minyak esensial. Jika tertelan, zat-zat ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius.

Gejala keracunan, termasuk diare, dapat muncul segera setelah anjing menelan zat beracun tersebut. Perlu penanganan segera jika terjadi keracunan.

Menelan Benda Asing

Beberapa anjing suka menggigit dan menelan benda asing, seperti kaus kaki, batu, atau mainan kecil. Benda-benda ini dapat mengiritasi atau bahkan menyumbat saluran pencernaan.

Iritasi dan penyumbatan di saluran cerna dapat menyebabkan diare, muntah, dan gejala lainnya. Perawatan medis mungkin diperlukan untuk mengeluarkan benda asing.

Perubahan Pola Makan

Mengganti jenis atau merek makanan anjing secara tiba-tiba dapat mengganggu sistem pencernaannya. Sistem pencernaan anjing membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan makanan baru.

Jika makanan baru tidak cocok atau terlalu berat, anjing dapat mengalami diare. Perubahan makanan sebaiknya dilakukan secara bertahap.

Parasit

Infeksi parasit, seperti cacing gelang, cacing tambang, cacing cambuk, giardia, dan coccidia, dapat menyebabkan diare pada anjing. Parasit ini hidup dan berkembang biak di dalam usus anjing.

Pemberian obat cacing secara rutin sangat penting untuk mencegah infeksi parasit dan diare.

Infeksi

Penyakit infeksi seperti parvovirus, distemper, atau salmonellosis dapat menyebabkan gangguan pencernaan yang serius. Infeksi ini dapat menyebabkan diare, muntah, demam, dan lemas.

Jika diare disertai gejala-gejala lainnya seperti demam tinggi dan lemas, segera bawa anjing ke dokter hewan.

Alergi

Meskipun alergi makanan seringkali memicu gatal-gatal pada kulit, reaksi alergi juga dapat mengganggu sistem pencernaan. Diare dapat menjadi salah satu gejala alergi makanan.

Mengidentifikasi dan menghindari alergen dalam makanan dapat membantu mengurangi gejala diare.

Radang Usus

Penyakit radang usus (IBD) menyebabkan peradangan kronis pada usus anjing. Peradangan ini mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan diare yang berkepanjangan.

IBD membutuhkan perawatan jangka panjang dan pengobatan khusus dari dokter hewan.

Stres

Perubahan lingkungan, kedatangan hewan peliharaan baru, atau kunjungan ke dokter hewan dapat memicu stres pada anjing. Stres dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan diare.

Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi stres pada anjing dan mencegah diare.

Cara Mengatasi Anjing Mencret

Penanganan diare pada anjing bergantung pada penyebab utamanya. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter hewan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rencana pengobatan yang sesuai.

Berikut beberapa cara umum yang mungkin disarankan dokter hewan untuk mengatasi diare pada anjing:

Mengganti Pola Makan

Dokter hewan mungkin menyarankan perubahan pola makan, terutama jika diare disebabkan oleh sensitivitas makanan atau gangguan pencernaan. Makanan khusus untuk kesehatan usus dapat membantu.

Makanan rendah alergen atau diet hidrolisat mungkin diperlukan untuk anjing dengan alergi makanan.

Menghentikan Makanan Sementara

Untuk diare ringan akibat makan sembarangan, dokter hewan mungkin menyarankan untuk menghentikan pemberian makanan selama 12 jam. Hal ini untuk meredakan iritasi pada usus.

Setelah 12 jam, berikan makanan hambar dalam jumlah sedikit.

Pemberian Cairan

Pada diare sedang hingga berat, pemberian cairan oral atau intravena diperlukan untuk mencegah dehidrasi. Dehidrasi dapat membahayakan kesehatan anjing.

Pemberian cairan bertujuan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare.

Antibiotik

Antibiotik mungkin diberikan jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, penggunaannya harus hati-hati karena dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus.

Penggunaan antibiotik hanya sesuai resep dokter hewan.

Obat Antiparasit

Jika penyebabnya adalah parasit, dokter hewan akan meresepkan obat antiparasit yang tepat. Pengobatan ini penting untuk mencegah penyebaran infeksi.

Pemberian obat antiparasit harus sesuai dengan petunjuk dokter hewan.

Pada kebanyakan kasus diare ringan, anjing akan sembuh dalam 2-3 hari. Pemberian probiotik dan makanan hambar dapat membantu mempercepat pemulihan. Namun, jika diare berlangsung lebih dari 24-48 jam atau disertai gejala lain seperti demam, penurunan nafsu makan, dan lesu, segera konsultasikan dengan dokter hewan untuk mencegah komplikasi serius. Kesehatan anjing adalah tanggung jawab kita sebagai pemilik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *