Timnas Indonesia menelan kekalahan telak 6-0 dari Jepang pada laga pamungkas Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Kekalahan ini menjadi yang terbesar kedua sepanjang sejarah pertemuan kedua tim, setelah kekalahan 5-0 pada Kualifikasi Piala Dunia 1890. Hasil ini tentu mengecewakan, namun tidak mengurangi pencapaian bersejarah Timnas Indonesia yang telah memastikan langkah ke putaran keempat kualifikasi.
Pertandingan yang berlangsung di Panasonic Stadium Suita, Osaka, Selasa (10/6/2025) ini memang sudah tidak menentukan nasib kedua tim. Jepang, sebagai juara Grup C dengan 20 poin, telah memastikan tiket langsung ke Piala Dunia 2026. Namun, kekalahan dengan skor mencolok ini tetap menjadi sorotan tajam publik sepak bola Indonesia dan memicu kritik pedas terhadap pelatih Patrick Kluivert.
Dominasi Jepang terlihat sejak menit awal. Daichi Kamada membuka keunggulan pada menit ke-15, disusul gol Takefusa Kubo di menit ke-19. Cedera yang dialami Kevin Diks dan kemudian Yakob Sayuri di babak pertama semakin memperburuk keadaan, membuat pertahanan Indonesia kian rapuh dan akhirnya kebobolan lagi oleh Kamada di menit ke-45+6. Babak pertama ditutup dengan skor 3-0 untuk keunggulan Jepang.
Masuk babak kedua, pelatih Kluivert mencoba melakukan perubahan dengan memasukkan Ricky Kambuaya untuk memperkuat lini tengah. Namun, upaya ini tak cukup membendung gelombang serangan Jepang. Ryoya Morishita menambah gol keempat pada menit ke-55, disusul gol Shuto Machino dua menit kemudian. Takefusa Kubo tampil gemilang dengan dua assist di laga ini. Gol penutup dicetak oleh Mao Hosoya di menit ke-80, memastikan kemenangan telak Jepang 6-0.
Analisis Kekalahan Timnas Indonesia
Kekalahan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga memperlihatkan sejumlah kelemahan mendasar dalam permainan Timnas Indonesia. Pertahanan yang rapuh menjadi biang keladi kekalahan ini. Dua cedera pemain inti di babak pertama memperparah masalah. Selain itu, lini tengah juga kesulitan mengontrol permainan dan menciptakan peluang berarti. Perlu evaluasi mendalam untuk memperbaiki sektor-sektor krusial ini.
Performa kiper Emil Audero, meski beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang, tidak cukup untuk meredam serangan Jepang yang begitu intens. Serangan balik Indonesia juga kurang efektif, dan terlihat kurangnya koordinasi di antara lini. Kecepatan dan ketepatan operan pemain Jepang menjadi faktor penting yang sulit diimbangi Timnas Indonesia.
Pelatih Patrick Kluivert, yang baru menjabat sejak Januari 2025, menghadapi tekanan besar setelah kekalahan ini. Kritikan terhadap strateginya dan kemampuannya dalam mengelola tim semakin menguat. Meskipun Timnas Indonesia tetap lolos ke putaran keempat kualifikasi, performa di laga melawan Jepang menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Perbandingan Performa dan Strategi
Dibandingkan dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, terutama kemenangan 1-0 atas China, terlihat perbedaan performa yang signifikan. Kemenangan melawan China memberi harapan, namun laga melawan Jepang menunjukkan Timnas Indonesia masih belum cukup siap menghadapi tim-tim papan atas Asia. Perbedaan kualitas individu dan strategi permainan menjadi faktor penentu.
Jepang, meskipun sudah lolos, tetap bermain dengan intensitas tinggi. Hal ini menunjukkan mental juara dan kedisiplinan yang tinggi dari tim Samurai Biru. Mereka bermain efektif dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan mentalitas dan kedisiplinan tim.
Jalan Menuju Piala Dunia 2026
Meskipun menelan kekalahan besar, Timnas Indonesia masih memiliki peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Lolosnya ke putaran keempat kualifikasi sudah merupakan pencapaian yang membanggakan sebagai wakil ASEAN pertama yang mencapai fase ini. Kini, fokus harus diarahkan pada persiapan yang matang untuk menghadapi putaran keempat di bulan Oktober 2025.
Patrick Kluivert mengakui keunggulan Jepang, menyebutnya sebagai “raja Asia”. Ia perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan memperbaiki organisasi pertahanan tim. Peningkatan kualitas individu pemain, khususnya di lini belakang dan tengah, juga menjadi kunci untuk menghadapi tantangan di putaran keempat kualifikasi. Peluang masih terbuka, namun membutuhkan kerja keras dan strategi yang tepat.
Head to Head Jepang vs Timnas Indonesia (Lengkap)
Berikut rekap lengkap pertandingan antara Jepang dan Timnas Indonesia sejak tahun 1954 hingga 2025:
- 2/5/1954: Indonesia 5-3 Jepang
- 15/8/1961: Indonesia 2-0 Jepang
- 6/8/1967: Indonesia 1-2 Jepang
- 11/8/1968: Indonesia 7-0 Jepang
- 8/8/1970: Indonesia 3-4 Jepang
- 17/12/1970: Indonesia 1-2 Jepang
- 5/8/1972: Indonesia 1-0 Jepang
- 7/8/1975: Indonesia 1-4 Jepang
- 10/8/1976: Indonesia 0-6 Jepang
- 15/7/1978: Indonesia 2-1 Jepang
- 11/7/1979: Indonesia 0-0 Jepang
- 31/5/1979: Jepang 4-0 Indonesia
- 24/2/1980: Indonesia 2-0 Jepang
- 28/3/1980: Indonesia 0-2 Jepang
- 16/9/1981: Indonesia 0-2 Jepang
- 8/4/1987: Jepang 3-0 Indonesia
- 26/6/1988: Indonesia 1-2 Jepang
- 28/5/1989: Indonesia 0-0 Jepang
- 11/6/1989: Jepang 5-0 Indonesia
- 24/1/2024: Indonesia 1-3 Jepang
- 15/11/2024: Indonesia 0-4 Jepang
- 10/6/2025: Jepang 6-0 Indonesia
Data head to head ini menunjukkan fluktuasi performa Timnas Indonesia sepanjang sejarah. Namun, dominasi Jepang dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti nyata perbedaan kualitas dan strategi permainan. Timnas Indonesia perlu belajar dari pertandingan-pertandingan ini untuk meningkatkan kualitas permainan di masa depan.
Kekalahan ini tentu menjadi tamparan keras bagi Timnas Indonesia, namun bukan akhir dari segalanya. Jalan menuju Piala Dunia 2026 masih terbuka. Dengan evaluasi yang tepat dan persiapan yang matang, Timnas Indonesia masih berpeluang untuk mewujudkan mimpi tampil di panggung dunia.