Jerman mengawali kiprahnya di Euro 2024 dengan kemenangan telak 5-1 atas Skotlandia. Kemenangan ini menandai dominasi mutlak Jerman di laga pembuka Grup A yang digelar di Stadion Allianz Arena, Muenchen. Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi Skotlandia yang tampil di bawah performa terbaiknya.
Andy Robertson, bek kiri Skotlandia, mengakui kegagalan timnya untuk memberikan tekanan yang cukup kepada Jerman. Hal ini membuat Toni Kroos, gelandang maestro Jerman, leluasa mengendalikan permainan. Kemampuan Kroos dalam mengontrol tempo dan memberikan umpan-umpan akurat menjadi kunci kemenangan Jerman. “Kami tidak memberikan tekanan yang cukup pada bola dan Toni Kroos mendikte segalanya,” ungkap Robertson.
Robertson melanjutkan, “Kemampuan operannya mungkin yang terbaik di dunia dan ketika Anda membiarkan pemain seperti itu menguasai bola dan Anda tidak bisa mendekatinya, sayangnya dia akan memilih umpan yang tepat.” Pernyataan Robertson ini menunjukkan betapa efektifnya permainan Jerman dalam menguasai lini tengah dan menciptakan peluang. Kegagalan Skotlandia dalam meredam Kroos menjadi titik balik utama dalam pertandingan tersebut.
Ryan Christie, penyerang Skotlandia, mengakui kekalahan timnya wajar mengingat performa mereka yang kurang maksimal. Ia juga menekankan pentingnya bangkit dari kekalahan ini. “Yang paling penting adalah kami bangkit, menghadapi pertandingan Swiss dan mencoba mendapatkan kembali hal positif. Jerman adalah tim kelas dunia. Kami akan belajar dari hal ini dan semoga bisa menghadapi dua pertandingan berikutnya dengan peluang meraih hasil positif,” kata Christie.
Kekalahan ini menempatkan Skotlandia di posisi buncit klasemen sementara Grup A tanpa poin. Sementara Jerman memuncaki klasemen dengan tiga poin. Tantangan berat menanti Skotlandia yang harus menghadapi Swiss pada 20 Juni dan Hungaria pada 24 Juni. Mereka membutuhkan setidaknya empat poin dari dua laga tersisa untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar.
Analisis Kekalahan Skotlandia
Kekalahan telak Skotlandia bukan hanya karena individu seperti Kroos. Secara taktikal, Skotlandia terlihat kesulitan menghadapi strategi pressing tinggi dan penguasaan bola yang diterapkan Jerman. Pertahanan Skotlandia juga terlihat rapuh dan sering kehilangan posisi, memberikan ruang bagi pemain Jerman untuk bergerak leluasa.
Selain itu, Skotlandia juga tampak kurang efektif dalam memanfaatkan peluang yang didapat. Kemampuan finishing yang kurang tajam membuat mereka gagal mengurangi ketertinggalan. Kegagalan dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor yang memperparah kekalahan mereka.
Strategi yang Perlu Ditingkatkan
Skotlandia perlu melakukan evaluasi menyeluruh atas penampilan mereka. Menyusun strategi yang lebih efektif untuk menghadapi tim-tim kuat seperti Jerman menjadi kunci keberhasilan mereka di pertandingan selanjutnya. Ini termasuk meningkatkan kemampuan pressing, memperbaiki organisasi pertahanan, dan meningkatkan akurasi dalam penyelesaian akhir.
Pelatih Skotlandia perlu mempertimbangkan perubahan taktikal, misalnya dengan menerapkan formasi yang lebih defensif atau mengganti beberapa pemain yang tampil di bawah performa. Peningkatan kerjasama tim juga menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan untuk menghadapi pertandingan berikutnya.
Harapan Skotlandia untuk Lolos ke Babak 16 Besar
Jalan Skotlandia menuju babak 16 besar masih terbuka, meskipun kesempatannya relatif kecil. Mereka harus memenangkan dua pertandingan tersisa melawan Swiss dan Hungaria. Namun, mengingat performa yang ditunjukkan melawan Jerman, Skotlandia membutuhkan peningkatan signifikan dalam segi permainan.
Pertandingan melawan Swiss dan Hungaria akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Skotlandia. Mereka harus mampu bermain lebih efektif, menekan lawan dengan lebih baik, dan meningkatkan akurasi dalam penyelesaian akhir. Hanya dengan penampilan yang jauh lebih baik, Skotlandia baru bisa berharap untuk lolos ke babak 16 besar.
Secara keseluruhan, kekalahan dari Jerman menjadi pelajaran berharga bagi Skotlandia. Mereka perlu memperbaiki segala kekurangan dan meningkatkan kualitas permainan jika ingin bersaing di level Eropa. Pertandingan selanjutnya akan menjadi penentu nasib mereka di Euro 2024.