Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia telah memasuki babak krusial. Setelah putaran ketiga yang menegangkan, enam tim telah mengamankan tiket langsung ke putaran final. Enam tim lainnya, termasuk Indonesia, berjuang di putaran keempat yang lebih kompetitif.
Putaran keempat akan berlangsung pada 8 hingga 14 Oktober 2025 dengan format pertandingan yang berbeda. Setiap tim hanya akan bertemu satu kali dengan setiap lawan dalam babak ini, meningkatkan tensi dan persaingan.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2026: Tantangan Tim-tim di Putaran Keempat
Enam tim yang lolos ke putaran keempat dibagi menjadi dua grup. Hanya juara grup yang akan langsung menuju Piala Dunia 2026.
Runner-up masing-masing grup akan memperebutkan satu tempat di babak play-off antarbenua. Ini menjadi tantangan besar bagi semua tim yang lolos, termasuk Indonesia.
Profil Tim-tim Kuat Penantang Indonesia di Putaran Keempat
Indonesia menghadapi persaingan ketat di putaran keempat, dengan sebagian besar lawan berasal dari kawasan Timur Tengah yang dikenal dengan kekuatan sepak bolanya.
Berikut profil singkat beberapa tim unggulan yang akan menjadi penantang Indonesia dalam perebutan tiket ke Piala Dunia 2026:
Uni Emirat Arab (UEA)
UEA berada di peringkat FIFA 65 dengan nilai pasar tim sebesar €46,10 juta. Mereka menunjukkan performa solid di putaran ketiga, meskipun akhirnya kalah bersaing dengan Iran dan Uzbekistan.
Pelatih berpengalaman Cosmin Olaroiu memimpin UEA, yang juga diperkuat beberapa pemain naturalisasi seperti Fabio Lima. Lima gol Fabio Lima di kualifikasi putaran ketiga menjadi bukti kontribusinya yang signifikan.
Qatar
Qatar berada di peringkat FIFA 55 dengan nilai pasar €24 juta. Penampilan mereka di Grup A kurang memuaskan, menelan empat kekalahan dari sembilan pertandingan.
Namun, kehadiran pelatih baru Julen Lopetegui, yang berpengalaman menangani Real Madrid dan Timnas Spanyol, diharapkan mampu membalikkan keadaan. Qatar masih mengandalkan pemain-pemain bintang seperti Almoez Ali dan Hassan Al-Haydos.
Irak
Irak berada di peringkat FIFA 59 dengan nilai pasar €14,90 juta. Mereka berada di Grup B yang berat bersama Korea Selatan dan Yordania.
Di bawah arahan Graham Arnold, mantan pelatih Timnas Australia, Irak tetap kompetitif dan berhasil lolos. Generasi muda Irak seperti Ali Jasim, Youssef Amyn, dan Ali Al-Hamadi juga menunjukkan potensi besar.
Oman
Oman berada di peringkat FIFA 77 dengan nilai pasar €9,18 juta. Mereka berpeluang mencatat sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Oman lolos secara dramatis setelah imbang 1-1 melawan Palestina di laga terakhir Grup B. Muhsen Al-Ghassani akan menjadi tumpuan Oman di putaran keempat.
Arab Saudi
Arab Saudi berada di peringkat FIFA 58 dengan nilai pasar €27 juta. Pergantian pelatih dari Roberto Mancini ke Herve Renard memberikan dampak positif.
Keberhasilan Arab Saudi di Piala Dunia 2022 menjadi bukti kualitas mereka. Namun, dampak positif perekrutan pemain bintang di Saudi Pro League perlu diimbangi dengan pembinaan pemain lokal.
Indonesia
Indonesia berada di peringkat FIFA 123 dengan nilai pasar €30,35 juta. Meskipun peringkat FIFA-nya terendah, performa Timnas Indonesia menunjukkan peningkatan signifikan.
Banyaknya pemain yang berkarier di luar negeri meningkatkan level permainan. Di bawah arahan Patrick Kluivert, tim menunjukkan perkembangan positif dengan dukungan staf pelatih yang solid dan kedalaman skuad yang mumpuni.
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menjadi ujian sesungguhnya bagi Indonesia. Meskipun menghadapi lawan-lawan kuat, perkembangan positif Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert dan peningkatan kualitas pemain memberikan secercah harapan untuk melaju ke putaran selanjutnya. Persaingan di grup akan sangat ketat dan setiap pertandingan akan menjadi penentu nasib. Sukses atau tidaknya Indonesia bergantung pada strategi tepat dan kerja keras seluruh tim.
