Mampukah Granit Xhaka Wujudkan Ambisi di Leverkusen, Antar Swiss Juara?

Granit Xhaka, gelandang andalan Bayer Leverkusen dan Timnas Swiss, tengah menatap Piala Eropa 2024 di Jerman dengan optimisme tinggi. Keberhasilannya meraih gelar Bundesliga dan Piala Jerman bersama Leverkusen telah memberinya kepercayaan diri yang besar. Ia berharap kesuksesan di level klub dapat “menular” ke tim nasionalnya.

Xhaka mengungkapkan harapannya untuk membawa Swiss meraih kemenangan di laga Grup A melawan Hongaria pada Sabtu malam di Cologne Stadium. “Ini adalah babak baru, tantangan baru bersama tim nasional dan kemudian bersama Leverkusen musim depan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara yang mengutip AFP. “Kesuksesan memberikan rasa percaya diri. Ini merupakan tantangan penting musim ini.”

Pernyataan Xhaka tersebut menunjukkan ambisi besarnya untuk membawa Timnas Swiss berprestasi di Piala Eropa. Gelar Bundesliga dan Piala Jerman yang baru saja diraihnya bersama Leverkusen menjadi bukti nyata kualitas dan kemampuannya. Ia tak hanya berambisi untuk menang, tetapi juga ingin menunjukkan kemampuan terbaiknya di panggung internasional.

Pelatih Hongaria, Marco Rossi, turut memberikan pujian kepada Xhaka. Ia mengakui peran penting Xhaka sebagai pengatur serangan Swiss. “Ucapan positif dari pelatih tim lawan adalah suatu kebanggaan. Jika saya termasuk yang terbaik di posisi saya, tentu itu juga yang dikatakan oleh orang lain,” kata Xhaka menanggapi pujian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Xhaka diakui secara luas sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa.

Di tengah hiruk pikuk persiapan Piala Eropa, muncul rumor mengenai keretakan hubungan antara pelatih Murat Yakin dengan para pemain Swiss. Namun, Xhaka membantah tegas isu tersebut. “Saya memiliki hubungan baik dengan pelatih selama enam hingga delapan bulan terakhir. Dia datang mengunjungi saya, kami bertemu untuk makan malam dan minum banyak anggur,” jelasnya. “Kami senang punya pelatih yang mau mendengarkan kami. Kami tidak pernah punya masalah,” tegasnya.

Bantahan Xhaka ini menepis spekulasi negatif yang beredar. Kedekatannya dengan pelatih menunjukkan suasana tim yang harmonis dan solid. Hal ini tentu saja menjadi modal berharga bagi Timnas Swiss dalam menghadapi turnamen bergengsi seperti Piala Eropa. Suasana tim yang kondusif sangat krusial dalam meraih prestasi.

Dengan pengalamannya di level klub dan internasional, Xhaka diprediksi akan menjadi sosok penting bagi Timnas Swiss di Piala Eropa 2024. Ia diharapkan mampu menjadi pemimpin di lapangan dan menginspirasi rekan-rekannya untuk menampilkan performa terbaik. Keberhasilannya di Leverkusen dan hubungan baiknya dengan pelatih menjadi modal berharga dalam mengarungi turnamen ini. Publik Swiss menantikan penampilan gemilang Xhaka dan timnya.

Selain kemampuan teknisnya yang mumpuni, Xhaka juga dikenal sebagai pemimpin yang karismatik di lapangan. Ia mampu membangkitkan semangat tim dan memberikan arahan yang efektif kepada rekan-rekannya. Kepemimpinannya ini akan sangat dibutuhkan Timnas Swiss dalam menghadapi tantangan berat di Piala Eropa 2024.

Piala Eropa 2024 akan menjadi panggung yang tepat bagi Xhaka untuk membuktikan kualitasnya di level internasional. Ia memiliki kesempatan untuk membawa Timnas Swiss meraih prestasi gemilang dan mengukir sejarah baru bagi negaranya. Semoga harapan dan optimismenya terwujud.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *