Timnas China kembali menelan pil pahit setelah gagal melaju ke Piala Dunia 2026. Kegagalan ini memicu gelombang kecaman dan kekecewaan dari para pendukungnya sendiri di media sosial.
Tim Naga hanya mampu mengumpulkan enam poin dari sembilan pertandingan di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia Zona Asia. Hasil ini membuat peluang mereka untuk lolos ke babak selanjutnya tertutup rapat.
Hujatan Menggema di Media Sosial China
Media lokal Sina melaporkan, media sosial di China dibanjiri kritikan pedas terhadap performa buruk timnas. Kekecewaan mendalam terasa mengingat absennya Timnas China dari Piala Dunia sejak penampilan terakhir mereka pada tahun 2002.
Komentar-komentar negatif bermunculan, banyak yang mendesak pembubaran asosiasi sepak bola China dan tim nasionalnya. Para suporter merasa malu dan kecewa dengan kurangnya semangat juang yang ditunjukkan para pemain.
Seorang netizen bahkan menyatakan bahwa pedagang di pasar saja mungkin bisa bermain sepak bola lebih baik daripada pemain timnas. Sentimen negatif ini menunjukkan betapa besarnya kekecewaan publik terhadap sepak bola China.
Performa Buruk dan Masa Depan yang Tidak Jelas
Timnas China menelan tujuh kekalahan dan hanya meraih dua kemenangan di Grup C babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Hasil ini menempatkan mereka di posisi terbawah klasemen grup.
Pertandingan terakhir melawan Bahrain pada 10 Juni 2024 tidak akan mengubah nasib mereka. Kedua tim sama-sama mengoleksi enam poin dan sudah dipastikan gagal lolos.
Pelatih Timnas China, Branko Ivankovic, diprediksi akan segera dipecat menyusul rentetan hasil buruk ini. Masa depan sepak bola China nampaknya masih diselimuti ketidakpastian.
Langkah-Langkah yang Diperlukan untuk Membangun Kembali Timnas China
Kegagalan ini menjadi tamparan keras bagi sepak bola China. Perbaikan menyeluruh dibutuhkan untuk membangun kembali timnas dan mengembalikan kepercayaan publik.
Langkah-langkah strategis, mulai dari pembenahan manajemen hingga pembinaan pemain muda, harus segera dilakukan. Investasi yang lebih besar dalam infrastruktur dan pelatihan juga sangat krusial.
Perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem kepelatihan dan pengembangan pemain. Kerjasama yang lebih erat antara asosiasi sepak bola, klub-klub, dan pemerintah juga dibutuhkan untuk menciptakan sinergi positif.
Selain itu, pengembangan sepak bola usia muda menjadi kunci utama untuk masa depan. Penting untuk mencari dan membina talenta-talenta muda berbakat sejak dini agar dapat bersaing di kancah internasional.
Kegagalan Timnas China di kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi momen introspeksi yang penting. Perubahan besar dibutuhkan untuk membangkitkan kembali sepak bola China dan meraih prestasi yang lebih baik di masa mendatang. Hanya dengan komitmen yang kuat dan langkah-langkah sistematis, mimpi untuk kembali tampil di Piala Dunia dapat terwujud.