Timnas Indonesia menelan kekalahan telak 0-6 saat bertandang ke markas Jepang di Stadion Suita pada Selasa, 10 Juni 2025 pukul 17.35 WIB. Pertandingan ini menjadi bukti nyata dominasi Jepang atas Indonesia di laga tersebut. Skuad Garuda yang bermain dengan formasi 3-4-3 dan mengandalkan Ole Romeny sebagai penyerang utama, kesulitan menghadapi gempuran Samurai Biru sejak menit awal.
Sejak peluit kick-off dibunyikan, Jepang langsung menekan pertahanan Indonesia. Jay Idzes dan rekan-rekannya bekerja keras untuk meredam serangan bertubi-tubi dari tim tuan rumah. Pada menit-menit awal, Jepang mendapatkan beberapa peluang emas, salah satunya sundulan Shuto Machino yang masih melayang di atas gawang Emil Audero. Namun, pertahanan Indonesia tak mampu bertahan lama.
Daichi Kamada berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-15 dengan gol yang tercipta karena ia bebas dari pengawalan. Empat menit kemudian, giliran kapten Jepang, Takefusa Kubo, yang menggandakan kedudukan. Gol-gol cepat ini membuat Indonesia tertinggal dua gol dan semakin sulit mengembangkan permainan. Pergerakan Ole Romeny, yang menjadi andalan di lini depan, terus di awasi ketat oleh para pemain Jepang.
Pergantian Pemain dan Lanjutan Babak Pertama
Kevin Diks terpaksa ditarik keluar lapangan pada menit ke-27 karena mengalami benturan. Posisinya digantikan oleh Yakob Sayuri. Namun, Sayuri juga bernasib kurang beruntung. Ia mengalami benturan kepala dengan pemain Jepang dan harus digantikan oleh Marselino Ferdinan. Situasi ini semakin mempersulit strategi Indonesia.
Pada menit-menit akhir babak pertama, Beckham Putra nyaris memberikan assist untuk Ole Romeny. Sayangnya, sang penyerang berada dalam posisi offside, sehingga gol dianulir wasit. Jepang kembali menambah pundi-pundi gol mereka lewat Daichi Kamada menjelang akhir babak pertama, membuat skor menjadi 3-0 untuk keunggulan Jepang.
Babak Kedua dan Kekalahan Telak
Di babak kedua, pelatih Patrick Kluivert melakukan beberapa pergantian pemain. Ricky Kambuaya masuk menggantikan Beckham Putra, sementara Stefano Lilipaly dan Shayne Pattynama juga dimainkan. Namun, perubahan ini tak mampu membendung gempuran Jepang. Ryoya Morishita menambah gol pada menit ke-55.
Tiga menit kemudian, Shuto Machino memperlebar jarak menjadi 5-0. Yance Sayuri mengalami cedera mulut hingga berdarah, namun tetap bertahan di lapangan. Keputusan pelatih untuk tidak mengganti Yance Sayuri, meski kondisi pemain tersebut tidak ideal, tampaknya disebabkan karena Indonesia telah kehabisan kuota pergantian pemain. Situasi ini semakin memperparah keadaan Timnas Indonesia.
Jepang terus menggempur pertahanan Indonesia. Meskipun Emil Audero dan para pemain belakang berjuang keras, Mao Hosoya akhirnya mencetak gol keenam pada menit ke-80. Hingga peluit panjang berbunyi, skor 6-0 untuk kemenangan Jepang tetap bertahan. Indonesia kalah dalam penguasaan bola dan tak mampu melepaskan satu pun tembakan tepat sasaran ke gawang Jepang. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Timnas Indonesia untuk meningkatkan kualitas permainan dan strategi dalam menghadapi tim-tim kuat seperti Jepang.
Kekalahan ini menunjukkan masih ada celah besar yang perlu diperbaiki Timnas Indonesia, terutama dalam hal pertahanan dan penyelesaian akhir. Analisis mendalam terhadap pertandingan ini diperlukan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam meningkatkan performa tim. Perlu peningkatan kualitas latihan dan strategi yang lebih efektif untuk menghadapi lawan-lawan sekuat Jepang di masa mendatang. Selain itu, koordinasi antar pemain juga perlu ditingkatkan agar lebih solid dan efektif dalam bertahan maupun menyerang.